Selasa, 24 Januari 2012

KISAH INSPIRASI

Di atas mimbar salah satu Rumah Alloh di dataran India, seorang lelaki tua dengan sorot mata tajam menghadap jamah Sholat Jum'at berkhotbah dengan suaranya yang terkadang tegas, terkadang lantang- menantang, terkadang pula perlahan membuat dada tergetar & kepala tertunduk. Itulah ia mengeluarkan gundah gulananya, mengeluhkan kondisi India yang semakin parah, kemaksiatan & pemandangan yang sangat jauh dari tuntunan Ilahi berserakan di mana-mana.

Dengan lirihan ia melambungkan tanda Tanya, belum lahirkan di tanah ini seorang pemuda yang akan meneruskan perjuangan dakwahnya, padahal ia sudah tua & ajal telah menantinya. Berkali-kali ia mengatakan betapa ia sangat mengharapkan munculnya pemuda yang peduli dengan kondisi umat, menegakan Syari'at & Kalimat Alloh di muka bumi.

Diantara jamaah yang mendengarkan tampak sepasang mata yang bugar tak berkedip memandang lelaki tua itu, telinganya tajam mendengarkan keluhan sang Syeh. Seusai Sholat Jum'at ketika satu persatu jamaah meninggalkan masjid, pemuda itu menghadap sang Syeh, dengan penuh rasa hormat pemuda itu berkata dengen mantap: “Ya Syeh Sayalah Pemuda itu” Ikrar yang di ucapkanpun gak main-main, dengan seketika pemuda itu mengurung diri dalam perustakaan, selama 5 tahun ia kumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, waktu demi waktupun tak ada yang ia sia-siakan.

Sejarahpun mencatatnya, pemuda itu di kenal sebagai pendiri gerakan Islam yang sangat di perhitungkan, dialah ‘Abdul A'la Al-maududi’ Pendiri Jama'at Islam.

Remaja yang memiliki tekad kuat hanya dengan kalimat yang ia ikrarkan di hadapan sang Syeh “Akulah Pemuda itu” dan ia buktikan kata-katanya hingga menjadi Mujadid & Mujahid sampai maut menjemutnya. Alloh tidak menyia-nyiakan jerih payahnya. Subhanalloh.

0 komentar

Posting Komentar